Nama Nelson Mandela Muncul di Paradise Papers 

Jumat, 17 November 2017 | 23:19:20 WIB

Metroterkini.com - Nama Nelson Mandela, mantan presiden sekaligus pejuang anti-apartheid Afrika Selatan secara langsung muncul dalam Paradise Paper, dokumen hasil investigasi jurnalis global, International Consortium of Investigative Journalist (ICIJ). 

Dokumen yang disaring ICIJ dari firma hukum offshore terkenal Appleby, berisi rahasia keuangan orang-orang kaya dan bertenaga itu juga mencantumkan nama Mandela sebagai pemilik dana perusahaan MAD Trust.

"The MAD Tust Dipercaya berasal dari kependekan nama klan Mandela, Madiba, yang dibentuk pada tahun 1995 di Isle of Man, kawasan milik Inggris di Laut Irlandia. Setahun setelah Mandela, dengan gerakan anti-apartheidnya yang revolusioner, menjadi Presiden Afrika Selatan pertama pasca tergulingnya rezim rasis apartheid, 'tulis ICIJ dalam pernyataannya, Jumat (17/6).

Ringkasan dokumen berisi kasus itu ada dalam file Appleby dengan label di Paradise Papers dengan label "sangat rahasia". 

Dilansir dari CNNIndonesia, pihak Mandela berpendapat bahwa MAD Trust dan uang yang ada di dalamnya adalah milik mantan presiden itu. Di sisi lain, mantan teman Mandela, pengacara dan pengelola MAD Trust mengatakan uang itu milik Mandela, namun merupakan dana untuk amal.

Gugatan itu menggarisbawahi aturan kepemilikan perusahaan cangkang, entitas yang biasa digunakan untuk keperluan pribadi atau saham uang dari para kreditor, mantan pasangan atau pengadilan.

Pada tahun 2015, pengacara Mandela mengajukan gugatan di Afrika Selatan melawan mantan pengacara Presiden, Ismail Ayob, agar agar uangnya dikembalikan. 

Menurut para pengacara Mandela, Ayob menciptakan MAD Trust tanpa sepengetahuan Mandela. Akun bank MAD Trust yang sangat membutuhkan dana sekitar US $ 2,1 juta (sekitar Rp 28,38 miliar) juga milik Mandela. 

"Uang yang ada di akun MAD Trust adalah uang pribadi mendiang Mandela dan bukan dimiliki oleh pemegang amanat MAD Trust, jika memang badan itu ada," kata pengacara yang mewakili Mandela, sesuai dokumen yang dimiliki media media ICIJ di Afrika Selatan, Financial Mail dan amaBhungane Pusat Jurnalisme Invesitagatif.

Ayob yang tak MAD percaya, bersaksi yang dialah yang menciptakan perusahaan itu atas permintaan Mandela untuk menampung donasi pribadi.

Menurut rilis yang dikeluarkan ICIJ, Ayob menyatakan uang itu berasal dari donatur asing. Dalam dokumen pengadilan, Ayob menyebut besarnya dalam jumlah besar melalui cek atau surat bank yang dibuat dengan nama Mandela. 

Mandela menginginkan lembaga itu dibentuk agar dia bisa memberikan uang itu ke orang-orang di luar negeri, yang baik atau yang membutuhkannya. "Dia selalu sangat murah hati," kata Ayob kepada media mitra ICIJ, The Financial Mail dalam sebuah wawancaranya. 

Sebagian dana MAD Trust diberikan kepada janda Erich Honecker, mantan presiden terakhir Jerman Timur. "Saat itu dia benar-benar susah, karena tidak punya pensiun," kata Ayob kepada The Financial Mail . "Karena itu Mandela membantunya," kata Ayob.

"Mandela, sebagai pengacara terlatih, sangat paham dengan konsep kepercayaan ," kata Ayob dalam berkas pengadilan. "Faktanya, saya membentuk sekitar 30 trust atas perintahnya."

Pengacara Mandela membantah pernyataan Ayob, dengan menyatakan hal itu tidak dapat diandalkan dan bukan berdasarkan fakta. 

Pada Juni 2015. Appleby yang dimintai pendapatnya soal legitimasi MAD Trust split that MAD Trust terlalu luas untuk tidak dan tidak bisa pewaris uangnya.

MAD Trust tersedianya yayasan amal, tulis Appleby, karena dokumen yang menyatakan aset MAD Trust dapat digunakan untuk perusahaan atau orrganisasi manapun. Yang Appleby menyimpulkan itu MAD Trust tidak ada dan tidak pernah ada. 

Pada bulan November 2015, pengadilan Afrika Selatan menyatakan bahwa tiga rekening bank MAD Trust adalah milik Mandela estate dan Ayob tidak berhak atas. Dana yang telah berkembang menjadi lebih dari US $ 1,2 juta (sekitar Rp 16,22 miliar) telah ditransfer ke pihak Mandela. [mer] 

Terkini